Senin, 31 Oktober 2016

makna majazi dan makna haqiqi



A.      PENDAHULUAN
Balaghah dilihat dari artinya adalah sampai, ilmu balaghah merupakan suatu disiplin ilmu yang mengantarkan kita kepada sebuah keindahan-keindahan makna yang terkandung di dalamnya.
al-qur’an merupakan bagian dari balaghah, karena AlQur’an merupakan qalam allah yang berbahasa arab. yang mana didalamnya banyak terkandung berbagai kata yang mengandung balaghah. dan dengan adanya balaghah juga mengantarkan kita kepada isi kandungan Al-Qur’an, dan dalam al-qur’an juga banyak makna ayat yang tidak bisa dimengerti secara langsung, karena kebanyakan ayat al-qur’an mengandung balaghah yang bisa disebut juga dengan makna majazi, dan adapula makna haqiqi.
tujuan kita mempelajari balaghah supaya kiata tau bagaimana kita memahami makna bahasa arab dengan benar, dan makna yang terkandung dalam Al-Qur’an, bagaimana yang telah kita ketahui bahwa dalam A-Qur’an banyak keindahan-keindahan  makna yang terkandung di dalamnya.
 

B.  PEMBAHASAN
1.    Pengertian majaz dan Haqiqi
majaz secara bahasa melewati, Sedangkan menurut istilah adalah suatu perkataan  yang digunakan bukan pada makna aslinya karena adanya Qarinah yang melarangnya.
contoh:و ينز ل لكم من السماء رزقا                                                                         
dalam ayat diatas terdapat kata رزقا yang artinya rizki. akan tetapi maksud ayat tersebut adalah hujan. oleh karena itu kata tersebut dikatakan majaz karena bukan arti yang sebenarnya.
Haqiqi adalah makna asal dari suatu lafad yang pengertiannya di pahami banyak orang secara umum.
contoh:                                                       
و ينز ل لكم من السماء رزق 
sperti yang telah di bahas di atas bahwa makna kata  رزق  adalah  rizkiالمطر adalah makna haqiqi dari ungkapan kata رزق
majaz di bagi menjadi  dua jenis, yaitu majaz lughawi dan majaz aqli.
A.  majaz Lughawi
adalah majaz yang ‘illahnya di dasarkan pada bahasa, sedangkan majaz lughawi di bagi menjadi dua bagian:
1.         majaz isti’arah
ialah majaz yang ‘alaqahnya(hubungannya) antara makna asal dan makna yang dimaksud adalah musyabbah(keserupaannya) contoh ungkapan yang mengandung majaz isti’arah dalam QS. Ibrahim : 1
الر كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
Artinya: Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
maksud dari kata الظُّلُمَاتِ kegelapan diatas adalah kesesatn, dan النُّورِ cahaya adalah petunjuk kebenaran.
Adapun isti’arah dibagi menjadi 6, diantaranya ialah:
a.         Isti’arah Tashrihiyah
yaitu menegaskankan musyabbah bih-nya dan membuang musyabbahnya.
الر كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
pada ayat tersebut terdapa kata الظُّلُمَاتِ dan النُّور kedua kata tersebut digunakan untuk kata majazi. makna Haqiqi dari  dua kata tersebut الضلا ل  untuk kata  الظُّلُمَات dan  الهديuntuk kata   النُّور,
Jika kita tela’ah الضلا ل  dan الهدي keduanya sebagai musyabbah bih sedangkan الظُّلُمَاتِ dan النُّور adalah musyabbah bih, pada ungkapan majaz diatas yang dibuang adalah musyabbah yaitu الضلا ل dan الهدي yang kedudukannya sebagai musyabbah.
b.         Isti’arah makniyah
ialah membuang ungkapan musyabbah bihnya.
contoh”
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا
Artinya: Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban.
c.         isti’arah Ashliyah
yaitu apabila ungkapan  lafadnya isim jamid,  bukan Musytak(isim sifat)
احبك يا شمس الزمان وبدره # وان لا مني فيك السها والفراقد
aku mencintaimu, wahai matahari dan bulan zaman ini sekalipun bintang-bintang yang samar dan yang jauh mencaci makiku karena mencintaimu.


d.        isti’arah Thabi’iyah
yaitu suatu ungkapan majaz yang musta’arnya fi’il, huruf, dan isim musytarak
-       contoh thabi’iyah  dengan isim musytaq    

   حالي نا طقة بأحزاني
artinya: “ keadaanku mengucapkan keseihanku
yang dimaksud “mengucapkan” ialah menunjukkan. namanya isti’arah murasshahah tabi’iyah karena terdapat isim musytaq
-                       contoh isti’arah thabi’iyah dengan fi’il
عضنا الدهر
artinya: “zaman telah menggigitku dengan taringnya
عضنا arti asalnya ialah menggigit” sedangkan uang dimaksud dari ungkapan diatas adalah menyakiti.
-                       contoh isti’arah thabi’iyah harf
لاصلبنكم في جذوعالخل
artinya: sungguh aku akan menyalibmu di dalam cabang pohon kurma”
makna dari kata في” pada potongan ayat diatas  adalah diatas, kata في adalah huruf, oleh karena itu lafad tersebut dikatakan thabi’iyah karena majaznya adalah huruf.

e.         isti’arah Al-Murasyahah
Yaitu  suatu ungkapan yang diikuti oleh kata-kata yang cocok untuk musyabbah bih:
contoh firman allah dalam Al-Qur’an
أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلالَةَ بِالْهُدَى فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ

Artinya: Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
pada ayat diatas terdapat ungkapan majaz yaitu اشْتَرَوُا kata tersebut merupakan  bentuk dari majaz تبا دل "  “ yang bermakna menukar. pada kalimat brikutnya terdapat mulaim(kata-kata yang sesuai untuk musyabbah atau musyabbah bih) yaiyu ungkapan” رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْungkapan tersebut sesuai untuk musyabbah yaitu اشْتَرَوُjika mualim pada suatu ungkapan majaz cocok untuk musyabbah maka dinamakan isti’arah mujarradah
f.           isti’arah Al-Mujarrodah
yaitu isti’ar yang diikuti oleh kata-kata baik yang cocok bagi musyabbah bih maupun musyabbah.
contoh: ينقضو ن عهدالله

g.         isti’arah Al-muthallaqah
contoh:                                                             
ينقضون عهدالله
artinya: mereka membuka janji allah”
pada potongan ayat diatas terdapat ungkapan majaz yaitu kata ينقضون” kata tersebut bermakna menyalahi yang diserupakan dengan يفتحون  yang bermakna membuka tali”
2.     Majaz Mursal
ialah majaz yang ‘Alaqahnya ghairu musyabbah(tidak saling menyerupai)
a.          Sababiyah
ialah menyebutkan sebab sesuatu, sedangkan yang dimaksud adalah sesuatu yang disebabkan.
contoh: عظمت يد فلان عند
sungguh besar tangan fulan disissiku
pada ungkapan majaz tersebut yang disebut adalah kata يد sedangkan yang dimaksud adalah النعم   yakni nikmat yang disebabkan oleh tangan
a.          Musababiyah
Ialah menyebutkan sesuatu yang disebabkan, sedangkan yang dimaksud adalah sebabnya.
contoh:
امطر السماء نباتا
langit mengucurkan tanaman(hujan)
yang dimaksud dengan tanaman di atas adalah hujan. yang menyebabkan adanya tanaman yaitu dengan adanya hujan.
b.          Juz’iyah
yaitu menyebutkan bagian dari sesuatu, sedangkan yang dimaksudnya adalah keseluruhan
contoh:
ارسلت العيون لتطلع احوال العدو
artinya” saya mengutus mata-matauntuk mengamatikeadaan musuh
mengungkapkan kata العيون(beberapa mata) dengan mata-mata dikatakan majaz mursal, dari mengucapkan sebagian untuk menginginkan keseluruhan
c.          Kulliyah
Ialah menyebutkan keselurahannya, sedangkan yang dimaksud sebagian
contoh:
و يجعلون اصا بعهم في اذنهم
mereka menjadikan jari-jari mereka
(ujung jari) pada telinganya.
katاصا بع  jari-jari dengan artiلآتمل  ujung jari, dikatakan majaz mursal karena menyebutkan keseluruhan akan tetapi yang dimaksud sebagian. ujung jari bagian dari jari-jari.
d.         Mahalliyah
yaitu menyebutkan suatu tempat
contoh:
ففي رحمة الله هم فيها خالدون
didalam rahmat allah(sorga) mereka kekal didalamnya.
dari kalimat diatas terdapat kata رحمة الله (rahmat allah) yang artinya جننه(sorga) dikatan majaz mursal karena dari mengungkapkan perkara yang menempati dengan menghendaki arti tempat


B.     Majaz ‘Aqli
Adalah menyandarkan fi’il (kata kerja) atau yang semakna dengannya kepada yang bukan seharusnya karena ada ‘alaqah(hubungan) serta adanya qarinah yang mencegah dari penyandaran yang sebenarnya.

و اتو االيتامي اموا لهم
artinya: “ dan berikanlah kepada anak yatim harta benda mereka
pada potongan ayat diatas terdapat kata”اليتامي”(anak yatim). maksud ayat tersebut” memberikan harta kepada anak yatim ketika mereka sudah dewasa” kata اليتامي suda lalu, tetapi yang dimaksud adalah masa berikutnya yaitu ketika anak yatim sudah dewasa. karena selama mereka masih kecil mereka tidak boleh menguasai harta benda.
2.Urgensi majaz dan haqiqi
dengan mempelajari majaz dan haqiqi kita bisa mengetahui keindahan makna-makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an.





C.       PENUTUP
haqiqi dan majazi merupakan bagian dari balaghah, yang mana keduanya sangat penting untuk kita ketahui. karena kedua bisa kita bisa memahami makna al-qur’an, dengan makna keindahannya. adapun majaz memiliki dua jenis yang pertama adalah majaz lughawi dan majaz lughawi dan majaz aqli






DAFTAR PUSTAKA
Al karim, Ali, Amin Musthafa, Tarjamah Al-Balaghahtul wadhihah,  sinar baru Al gensindo
TMI Press,Prenduan, Sumenep Madura       ر ئيس, زين الله, محمد, السؤ البلاغي في علم البيان
cak-sin.blogspot.co.id/2015/03/makna-hakiki-dan-majaz-dalam-ilmu.html#/. http